berikut ini adalah sekenario fim yang saya tawarkan ke PH. bagi yang mo copy silahkan, tp kalo copy bwt d postingin cantumin pula blog gw y pren. trus bagi yang lebih tahu ato pengalaman bikin sekenario u/ di tawarin ke PH, mohon kasih saran y..! cz ini adalah pertama kalinya gw kirim sekenario ke PH
BUDAK PENGANTIN WANITA
01. INT. – RUMAH ANNA– MALAM
Kedua orang tua Anna membangunkan Anna dengan berteriak-teriak karena tidur anaknya yang tidak wajar. Anna seperti sedang mimpi buruk dalam tidurnya tapi tidak bisa dibangunkan.
IBU ANNA
(pada suaminya) pak’e, gimana ini?
(pada Anna) Anakku. Bangun nak!
BAPAK ANNA
(pada istrinya) tenang bune, coba terus bangunkan bune!
FADE OUT
02. INT. – RUMAH SAKIT – MALAM
FADE IN: Seorang Dokter laki-laki berjalan di salah satu lorong yang sepi.
CUT TO
CU. Mata Dokter melirik kanan kiri merasa seperti ada yang mengikuti. Dia mendengar suara langkah sepatu selain langkahnya.
CUT TO
Dokter menghentikan langkahnya dengan pelan untuk memastikan pendengarannya. Ternyata, setelah Dia menghentikan langkahnya, ada dua langkah kaki terdengar yang kemudian ikut berhenti.
CU. Wajah Dokter tampak ketakutan, dia menoleh ke segala arah mengikuti perasaan cemasnya. Dia mulai yakin sedang dihantui.
OS. (suara tangisan datang dari kamar sebelah Dokter berdiri) i.. i.. i..
CUT TO
CAMERA FOLLOW: pelan-pelan Dokter mendekati dan membuka pintu kamar sumber suara tangisan.
POV. Seorang perempuan duduk dilantai membelakangi pintu dengan wajah menunduk.
Dengan pelan Dokter mengulurkan tangannya hingga di atas bahu perempuan.
SFX. Suara orang berjalan di lorong.
Dokter melihat kea rah pintu kamar yang dibukanya tadi.
POV. Seorang Suster berjalan melewati pintu.
CUT TO
CAMERA FOLLOW: Dokter mengejar Suster yang lewat, memutuskan tidak sendirian untuk menolong perempuan yang menangis.
CUT TO
Dokter menggandeng tangan suster.
DOKTER
Suster.. ada yang butuh pertolongan.
CAMERA FOLLOW: Dokter mengandeng Suster menuju ke kamar untuk menolong perempuan yang sedang menangis.
CUT TO
Sampai di depan pintu, Dokter melihat kearah posisi perempuan menangis.
POV. Lantai kosong, perempuan menangis tadi sudah tidak ada.
PAN. Seluruh sudut ruangan yang tidak ada siapa-siapa.
INTERCUT: Tangan Dokter menggandeng tangan Suster yang putih pucat dengan kuku panjang warna hitam.
CU. Dokter mulai merasakan ada yang aneh pada tangan yang digenggam membuatnya terapancing untuk melihat pada Suster yang digandengnya.
DOKTER
(keget dan ketakutan) aaaaahh…..
INTERCUT: Suster yang digandeng Dokter berubah menjadi hantu perempuan berjubah putih, berambut panjang terurai menutupi wajahnya yang menunduk dengan tangannya yang masih digandeng oleh Dokter.
CUT TO
Dokter mencoba kabur namun ia tidak bisa melepaskan genggaman tangannya pada hantu itu.
ECU. Kedua tangan dokter yang saling bahu membahu berusaha mepaskan tangannya yang kaku menggenggam pada tangan hantu.
CU. Wajah Dokter yang panic, melihat kearah tangan dan wajah hantu silih berganti.
INTERCUT: wajah hantu yang masih tetap menunduk tanpa reaksi
Dokter menarik kuat tangannya kemudian terjatuh karena tangan hantu itu lepas hingga lengan dengan tetap tak bisa lepas dari genggaman tangan dokter.
DOKTER
(semakin ketakutan melihat tangan buntung hantu yang tak bisa dilepasnya) hah.. hah…
CAMERA FOLLOW: Dokter bangkit dari lantai kemudian segera lari meninggalkan hantu dengan terpaksa membawa tangan hantu yang tak bisa dilepasnya.
INTERCUT: hantu yang yang tetap menunduk menyembunyikan wajahnya.
CUT TO
Di lorong yang lain, jauh dari hantu, sambil terengah-engah Dokter berusaha melepaskan tangan hantu dari genggamannya.
ECU. Tangan Dokter mencoba melepaskan tangan hantu.
CU. Mengeluarkan tenaga yang besar untuk melepaskan tangan hantu membuat Dokter memejamkan wajah dengan reflek.
DOKTER
(dengan sepenuh tenaga) iaaa…..
Saat membuka mata, Dokter terkaget ketakutan karena tangan buntung itu telah lengkap dengan badan hantu yang tiba-tiba muncul.
Hantu itu mulai mengangkat kepala dan menunjukkan tatapan matanya yang sadis.
DARK SCREEN
OS. DOKTER
Aaaarch……
CUT BACK TO
03. INT. – RUMAH ANNA – MALAM
Ditengah-tengah keputus asaan orang tua Anna untuk membangunkan Anna, Anna tiba-tiba bangun dengan sendirinya dan langsung memeluk ibunya.
ANNA
(sambil menangis dan meluk ibunya) ibu… Anna mimpi membunuh orang lagi..
IBU ANNA
(sambil meluk dan mengelus rambut Anna) nyebut nduk.. nyebut!
BAPAK ANNA
(pada Anna) sudah nduk.. itu kan cuma mimpi.
CUT TO
04. INT. – RUMAH KADES – SIANG
Di balik tembok Intan sedang menguping pembicaraan papanya bersama warga di ruang tamu.
OS. SALAH SATU WARGA
Bagaimana ini pak Kades? Lagi-lagi terjadi koban di Desa kita. Penduduk Desa makin merasa tidak aman sekarang, seolah menunggu giliran mati.
CUT TO
PAN. Warga yang lagi kumpul bersama pak Kades.
PAK KADES
(kelihatan bingung) Polisi juga belum memberikan hasil otopsinya. (berhenti untuk berfikir) Tapi kita jangan menyerah, kita coba terus cari orang pintar yang mampu mengungkap semua ini. Kalau mbah Sugih bagaimana Ndro, apa dia menemukan sesuatu?
CUT TO
Intan makin serius mendengar pembicaraan warga bersama papanya.
OS. SALAH SATU WARGA
Belum pak, dia malah minta berhenti dari pekerjaan ini tanpa memberitahukan alasannya. Sebaiknya, secepatnya kita cari orang pinter lagi sebelum jatuh korban lagi.
CUT TO
bersambung..............................sampai.................................hal. 36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar